Makalah Pencemaran Air
DAFTAR ISI
Daftar
Isi……………………………………………………………………………………1
Bab I
Pendahuluan………………………………………………………………………….2
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………...2
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………..3
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………3
Bab II
Pembahasan………………………………………………………………………….4
2.1 Penyebab
dan Akibat Pencemaran Air……………………………………….......4
2.2 Usaha
Mengatasi Pencemaran Air bagi Kehidupan Manusia……………………5
2.3 Proses
Pengolahan Air Buangan untuk Mengatasi Pencemaran…………………6
Bab III
Penutup……………………………………………………………………………..9
3.1
Simpulan………………………………………………………………………….9
3.2
Saran……………………………………………………………………………...9
Daftar
Rujukan……………………………………………………………………………..10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Air merupakan
salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia.Menurut Kodoatie
(2008) “air merupakan sumber kehidupan. Semua makhluk membutuhkan air.
Untuk kepentingan manusia, makhluk hidup dan kepentingan lainnya, ketersediaan
air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan”. Air di Indonesia
sangat melimpah, hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan
tetapi, hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Sebaliknya, masyarakat kebanyakan menyalahgunakan kelebihan ini dengan
mencemarinya.
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan ditempat penampungan air antara lain: danau,
sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum,memasak, mencuci, dan
keperluan lain. Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak
berwarna,berbau,dan beracun). dalam kehidupan sekarang, adakalanya
masyarakat melihat air yang berwarna keruh dan berbauserta bercampur dengan
benda-benda sampah antara lain: kaleng, plastik, dan sampah organik.
Pemandangan seperti itu dapat dijumpai pada aliran sungai, rawa, danau, dan
kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang
terpolusi. Bagi masyarakat pedesaan, sungai adalah sumber air sehari-hari.
Sumber-sumber yang mengakibatkan air tersebut tercemar berasal dari mana-mana.
Contohnya limbah-limbah industri yang dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua
akhirnya bermura di sungai dan pencemaran air ini dapat merugikan manusia
apabila mengkonsumsi air ini.
Dengan
mengetahui kenyataan ini, sudah banyak para ahli yang meneliti dan mencoba
mengatasi pencemaran air ini. Para ahli tersebut salah satunya dari Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) (2001) yang menelitipencemaran air
dari limbah industri dan rumah tangga serta telah melakukan penyuluhan kepada
masyarakat untuk mengatasinya. Ternyata hasilnya cukup menakjubkan. Penyuluhan
tersebut di respon dengan baik oleh masyarakat dan industri besar.Selain itu,
penyuluhan yang dilakukan telah mengakibatkan banyaknya para peneliti yang
telah membuat cara untuk mengatasi pencemaran air, salah satunya dengan membuat
cara pengolahan air buangan. Cara ini cukup efektif digunakan oleh masyarakat
dan industri, cara mudah dan mempunyai hasil yang memuaskan tapa harus membayar
mahal.
Berdasarkan
latar belakang di atas, makalah ini berjudul Usaha Mengatasi Pencemaran Air
Bagi Kehidupan Manusia. Topik ini signifikan untuk dibahas karena usaha
mengatasi pencemaran air sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan usaha mengatasi
pencemaran air sudah berbagai macam, salah satunya dengan pengolahan air
buangan.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, dalam makalah ini akan dibahas beberapa masalah sebagai
berikut.
(1) Apa saja
penyebab dan akibat pencemaran air?
(2) Apa saja
usaha mengatasi pencemaran air bagi kehidupan manusia?
(3) Bagaimanakah
cara pengolahan air buangan untuk mengatasi pencemaran?
1.3 Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini sebagai berikut.
(1) Mendeskripsikan
penyebab dan akibat pencemaran air
(2) Mendeskripsikan
usaha mengatasi pencemaran air bagi kehidupan manusia
(3) Mendeskripsikan
proses pengolahan air buangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyebab
dan Akibat Pencemaran Air
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya penyebab pencemaran
air adalah aktivitas manusia yang menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau
limbah rumah tangga.Limbah pemukiman mengandung limbah domestik yang berupa
sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik yaitu sampah
yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri contoh: sisa sayuran,
buah-buahan, dan daun-daunan. Sampah anorganik ini tidak dapat
diuraikan oleh bakteri (non biodegrable) contoh: kertas, plastik, gelas atau
kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit.Selain sampah organik dan
anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari
air. Kenyatannya pada saat ini hampir semua rumah tangga menggunakan deterjen.
Penyebab
lainnya juga berasal dari limbah industri. Industri membuang berbagai macam
polutan ke dalam air antara lain: logam berat, toksin,minyak, nutrien, dan padatan.
Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh
pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Untuk
mengetahui tingkat pencemaran air dapat dilihat melalui besarnya kandunganO2 yang
terlarut. Ada dua cara yang digunakan untuk menentukan kadar oksigendalam
air, secara kimia dengan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD
(Biochemical Oxygen Demand)secara biologi. Makin besar harga BODsemakin
tinggi pula tingkat pencemarannya. (sentra-edukasi, 2010).
Air limbah
tersebut memiliki harga BOD yang tingi, sehingga dapat
diketahui bahwa air tersebut telah tercemar limbah berat.Selain diakibatkan
oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga
disebabkan oleh limbah pertanian dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan
oleh limbah pertambangan.
Akibat dari
pencemaran air :
Jika air
disekitar lingkungan masyarakat tercemar, dapat mengakibatkan
(1) kekurangan
sumberdaya air
(2) menjadi
sumber penyakit
(3) terganggunya
lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati
Limbah yang
terus-menerus meningkat, akan mengakibatkan air semakin tercemar dan akan sulit
bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih karena air yang tercemar akan
meresap ke dalam tanah. Air tanah tersebut merupakan sumber dari air sumur di
rumah masyarakat, dan apabila masyarakat mengkonsumsi air tersebut akan
mengakibatkan penyakit. Air yang tercemar tidak hanya masuk dalam tanah, tetapi
juga mengalir pada sungai bahkan laut dan mengakibatkan terganggunya lingkungan
hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati.
2.2.
Usaha Mengatasi Pencemaran Air bagi Kehidupan Manusia
Penanggulangan
pencemaran air dapat dilakukan mulai dari pengenalan dan pengertian yang baik
oleh perilaku masyarakat.Menurut Prawirohartono (2000) “perubahan perilaku
masyarakat secara alami, ekosistem air dapat melakukan ‘rehabilitasi’ apabila
terjadi pencemaran terhadap badan air”. Kemampuan ini ada batasnya. Oleh karena
itu, sehendaknya ada upaya untuk pencegahan dan penanggulangan pencemaran air. Untuk
mengatasi pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan tidak
membuang sampah dan limbah industri ke sungai. Kebiasaan membuang sampah ke
sungai dan sembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan
peraturan-peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara
konsekuen. Sampah-sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah
ditentukan.Masyarakat di sekitar sungai hendaknya mengetahui pemanfaatan sungai
agar sungai tidak lagi dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat
mandi-cuci-kakus (MCK). Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya dipantau
pelaksanaannya dan pelanggarnya dijatuhi hukuman.
Banyak
tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebagai cara penanggulangan
pencemaran air.
(1) tidak membuang
sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dan lain sebagainya.
(2) tidak
menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil, dan
sepeda motor
(3) tidak
menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat
kakus
(4) tidak
minum air dari sungai, danau, atau sumur, tanpa dimasak dahulu
(5) sadar
akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
(6)
mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
Limbah
industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan atau dialirkan ke sungai,
sehendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah.
Apabila terpaksa harus dibuang ke sungai supaya tidak terjadi
pencemaran air. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air
bersih lainnya tidak tercemar dan akan lebih baik lagi, jika limbah yang telah
diolah dapat dipergunakan kembali untuk kepentingan industri lainnya.
Dalam
menyikapi permasalahan pencemaran air ini, terdapat beberapa cara penanggulangannya. Menurut
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat (2001)di
antaranya sebagai berikut.
(1) Program
Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
(2) Mengurangi beban pencemaran
badan air oleh industri dan domestik.
(3) Mengurangi beban emisi dari
kendaraan bermotor dan industri.
(4) Mengawasi pemanfaatan B3 dan
pembuangan limbah B3.
(5)
Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM(Environmental
Pollution Control Manager).
(6) Program Rehabilitasi dan
Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup
(7) Mengoptimalkan pelaksanaan
rehabilitasi lahan kritis.
(8) Menanggulangi kerusakan lahan
bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
(9) Meningkatkan konservasi air
bawah tanah.
(10) Rehabilitasi dan konservasi
keanekaragaman hayati.
Cara
penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon
selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak.
Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal.
Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.
“Bahkan,
daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya
bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula
sumber-sumber air potensial di bawahnya”. Menurut (Anneahira, 2005
2.3 Proses
Pengolahan Air Buangan untuk Mengatasi Pencemaran
Saat ini
mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septictank di
daerah atau lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap
sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian baik untuk lingkungan,
bersahabat, murah, dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur atau
air tanah.Selain itu, hendaknya sudah mulai diupayakan pembuatan kolam
pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi, dan lain-lain) secara
kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atausungai.
Untuk limbah
industri upaya penanggulangan pencemaran air dengan cara mengalirkan air yang
tercemar ke dalam beberapa kolam, kemudian dibersihkan, baik secara mekanis
(pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi
bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara
ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Menurut Hidayat
(2008:15) “agar dapat memenuhi baku mutu, industri harus menerapkan prinsip
pengendalian limbah secara cermat dan terpadu baik di dalam proses produksi (in-pipe
pollution prevention) serta setelah proses produksi (end-pipe pollution
prevention)”.
Tujuan utama
pengolahan air limbah adalah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam
air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa
organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam.
Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi lima tahap antara lain:
(1) Pengolahan
Awal (Pretreatment)
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan
padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah.
(2) Pengolahan
Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama
dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung.
(3) Pengolahan
Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air
limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa.
(4) Pengolahan
Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air
limbah tahap ketiga antara lain:
(1)
Pengendapan yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk
mengendapkan Fosfor.
(2) Adsorbsi yaitu
menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.
(3) Elektrodialisis yaitu
menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan menggunakan tenaga listrik.
(4) Osmosis yaitu
mengurangi kandungan garam-garam organik mineral dari air.
(5) Klorinas,
yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit.
(5) Pengolahan
Lumpur (Sludge Treatment)
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya
kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure
filtration, dan vacuum filtration.
Dengan
demikian, air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai, dan lain-lain)
hanyalah air yang tidak tercemar. Air hasil tersebut sudah dapat dipakai
kembali untuk keperluan sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Simpulan
(1) Pencemaran
air dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya penyebab pencemaran
air adalah aktivitas manusia yang menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau
limbah rumah tangga. Selain itu pencemaran air juga disebabkan dari limbah
industri yang dibuang sembarangan di sungai, selokan, laut, dan lain-lain. Hal
itu mengakibatkan terjadinya bencana banjir, erosi, tanah longsor, dan lain-lain.
(2) Upaya
penanggulangan pencemaran air dimulai dari pengertian yang baik dan perubahan
dari masyarakat. Dimulai dengan tidak membuang sampah rumah tangga sembarangan
di sungai sampai pada pengertian untuk mengolah sampah agar tidak mencemari
air. Selain hal itu, pennggulangan pencemaran air dengan cara penanaman pohon
dapat mencegah longsor dan dapat menyerap banyak air bersih.
(3) Proses
pengolahan air buangan dapat mengurangi pencemaran air dari limbah rumah tangga
atau limbah industri. Proses pengolahan air buangan dimulai dari penanganan
primer, sekunder, tersier, dan pengolahan lumpur. Dalam penanganan tersier
tedapat proses-proses antara lain:adsorbs, elektrodialisi, osmosis, dan klorinasi.
3.2. Saran
Bagi
masyarakat dan industri-industri besar, hendaknya memperhatikan limbah yang
mencemari sungai, danau, laut dan rwa. Selain itu, sebaiknya mengunakan cara
pengolahan air buangan untuk mengolah limbah menjadi air bersih yang
dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
DAFTAR
RUJUKAN
Robert Kodoatie. 2008. Pengelolaan
Sumber Daya Air Terpadu (Edisi 2).Jakarta:Index.
Sentra,
Edukasi. 2010. Macam-macam
Penceemaran Lingkungan, (Online), (http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/macam-macam-pencemaran-lingkungan-upaya.html,diakses 24November
2011).
Slamet
Prawirohartono. 2000. Biologi – 1b Untuk SMU Kelas 1 Tengah Tahun Kedua.
Bandung: Bumi Aksara.
Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD). 2001. Penanggulangan Pencemaran Air. Bandung: Dinas
Kebersihan dan Lingkungan Hidup.
Hidayat, Wahyu. 1Januari,
2008. Teknologi
Pengolahan Air Limbah. Majari. hlm. 5.
Makalah Pencemaran
Air Kata Pengantar Air merupakan sumber kehidupan di muka bumi, kita semua
bergantung pada air. Manusia memerlukan air untuk aktivitas dalam kehidupan
sehari-hari, terutama air bersih. Air bersih sangat penting karena berhubungan
langsung dengan proses metabolisme di dalam tubuh manusia. Namun, pada masa
sekarang ini semakin sulit untuk mendapatkan air bersih. Pencemaran air terjadi
diberbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Air menjadi masalah yang perlu
mendapat perhatian khusus. Bahkan saat ini air menjadi barang yang mahal karena
air sudah banyak tercemar. Kami akan mencoba membahas masalah pencemaran air
tersebut. Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya
dan bagi pembaca umumnya. Segala kekurangan ada pada kami karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT. Penulis BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Diperlukannya
perhatian khusus pada masalah pencemaran air yang dampaknya semakin terasa pada
kehidupan alam sekitar dewasa ini. Maksud dan Tujuan Memberikan tambahan
pengetahuan mengenai sebab-akibat pencemaran air serta penanggulangan yang
harus dilakukan. BAB II PENCEMARAN AIR Pencemaran air adalah suatu perubahan
keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air
tanah akibat aktivitas manusia. Perubahan keadaan tersebut dapat terjadi karena
masuknya zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga kualitas dari air
tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi.
Mengenai adanya fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi memang
dapat mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, namun hal ini
tidak dianggap sebagai pencemaran. Karena pada prakteknya masukan zat pada
sumber air tersebut adalah berupa buangan yang bersifat rutin seperti buangan
limbah cair dan sejenisnya. Padahal dalam kehidupan sehari-hari makhluk hidup
membutuhkan air yang bersih dan sehat. Terutama manusia yang dapat membedakan
kualitas air yang akan diminum, tentu akan sangat terganggu dengan pencemaran
air tersebut. Adapun ciri-ciri air bersih dan sehat adalah tidak berwarna,
tidak berbau, tidak berasa dan bersifat netral secara kimia dalam arti tidak
bersifat basa atau asam. Penyebab Terjadinya Pencemaran Air Terjadinya
pencemaran air tidak lepas dari ulah tangan manusia. Ini dikarenakan
kecerobohan manusia yang ingin mengambil jalan pintas tanpa berfikir dampak
yang dihasilkan dari perbuatannya. Contoh paling sederhana adalah membuang
sampah tidak pada tempatnya, pada saluran air atau sungai, air menjadi kotor
dan tercemar. Kegiatan yang dianggap sepele oleh manusia namun berdampak besar
bagi keselarasan lingkungan hidup sekitar. Limbah rumah tangga mengandung
limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen.
Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri
seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik
seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, logam, dan karet. Sampah
anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Secara umum penyebab
pencemaran air dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: Biologis Bakteri dan
virus dari sampah rumah tangga dan lainnya yang bersifat organik. Kimia Zat
beracun kimiawi dari limbah industri, racun pestisida, herbisida, dan deterjen.
Fisik Plastik, kaleng, besi dan sejenisnya yang sulit diuraikan. Penyebab
terjadinya pencemaran air bila dilihat dari jenis bahan buangannya, dapat
dikelompokan sebagai berikut: Bahan buangan padat Bahan buangan padat berupa
sampah berbentuk padat baik yang kasar maupun halus. Buangan tersebut bila
dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan atau
pembentukan koloidal. Bahan buangan organik (makanan) Bahan buangan organik
umumnya yang dapat membusuk oleh mikro organisme, sehingga bila dibuang ke
perairan akan menaikan populasi mikro organisme. Bahan buangan anorganik Bahan
anorganik umumnya adalah logam, apabila masuk ke perairan akan terjadi
peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan cairan berminyak Bahan
buangan berminyak yang dibuang ke air akan mengapung menutupi permukaan air.
Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile (CO2, Chlorine,
Fluorine, Iron, Sulfur), maka akan terjadi penguapan yang berbahaya dan
berdampak buruk pada ekosistem dalam air. Bahan buangan berupa panas Perubahan
temperatur air bukan saja menghalau ikan dan spesies lainnya namun dapat
menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibat dari Pencemaran Air Mulai dari hal
ringan sampai akibat yang serius bisa terjadi karena pencemaran air. Penyakit
kulit adalah contoh sederhana dari masalah ini. Dan bukan hanya manusia yang
merasakan dampak dari tercemarnya air, bahkan makhluk yang hidup di dalam air
tidak dapat mempertahankan hidupnya, baik karena suhu air menjadi tidak sesuai
ataupun rendahnya kadar oksigen. Akibat pencemaran air pada kehidupan umat
manusia sangat kompleks. Apabila kita meminum air yang sudah tercemar maka
dapat mengganggu kesehatan karena akan menghambat kerja enzim dan menyebabkan
kerusakan sel pada tubuh kita. Walaupun kita tidak meminum air yang sudah
tercemar tapi sumber penyakit seperti malaria, demam berdarah dan muntaber
dapat ditularkan oleh serangga yang hidup atau hinggap pada habitat air kotor
yang tercemar. Hal paling serius dari pencemaran air tentu saja penyakit
mematikan seperti kanker ataupun ganguan pada saraf otak sebagai pusat kontrol
tubuh manusia. Salah satunya bisa disebabkan oleh zat pemberantas hama
pestisida atau DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak,
sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan
terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang menakutkan. Dari limbah rumah
tangga saja, dampak pencemaran air dapat mendatangkan akibat sebagai berikut:
Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen
digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah. Sampah
anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan
oksigen. Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif
untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai
organisme air. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan
senyawa fosfat pada air sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang
dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali
menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi
masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses
pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen. Material
pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
Pencemaran air secara umum dapat berdampak sebagai berikut: Dapat meracuni
sumber air minum Menjadi sarang atau sumber penyakit Mercuni hewan atau
kehidupan air Ketidakseimbangan ekosistem di sungai dan danau Pengrusakan hutan
akibat hujan asam Dampak terhadap estetika lingkungan Sulitnya mendapatkan
sumber air bersih Dapat pula menyebabkan terjadinya banjir Penanggulangan
Mencegah sebelum terjadi adalah tindakan yang bijak. Untuk dapat mencegah suatu
pencemaran diperlukan rasa tanggung jawab dan memiliki terhadap alam dan
lingkungan sekitar. Adapun yang dapat kita lakukan adalah: Membuang sampah pada
tempat yang tepat. Membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk
industri dan pabrik. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan.
Untuk rumah tangga, jika terpaksa menggunakan air sungai untuk keperluan MCK
(mandi, cuci, kakus) sebaiknya air tersebut disaring terlebih dahulu. Melakukan
3R (Reuse Reduce dan Recycle). Menggunakan ulang barang-barang yang masih dapat
digunakan, mengurangi pemakain benda atau barang yang sulit diuraikan dan
mendaur ulang barang bekas agar mempunyai nilai atau fungsi lain. BAB III
PENUTUP Kesimpulan Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur
atau komponen-komponen ke dalam air sehingga kualitas air menurun. Polutan
tersebut antara lain limbah rumah tangga, sampah, limbah pertanian, limbah
industri dan lain sebagainya. Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi
salah satu penyebab pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu
sendiri. Dan pada akhirnya pencemaran air ini juga memberikan dampak dan akibat
merugikan bagi manusia itu pula. Saran Berhati-hatilah dalam menggunakan air,
karena ada air yang sudah tercemar. Jagalah habitat air di lingkungan rumah dan
sekitar agar tetap bersih, minimal mulai dari diri sendiri untuk tidak membuang
sampah ke dalam sungai atau kolam. Buanglah sampah pada tempat yang tepat.
Read more at: http://waterforgeo.blogspot.com/2011/03/makalah-pencemaran-air.html
Copyright waterforgeo.blogspot.com sponsor The
Jatem Coorporation
Makalah Pencemaran Air
Bab I
Pendahuluan
Latar
Belakang
Kita
menggunakan air untuk keperluan sehari-hari. Seperti untuk minum, mandi dan
mencuci. Air yang kita gunakan tentunya harus bersih. Air bersih adalah air
yang tidak berwarna, tidak bebau dan tidak beracun. Namun, saat ini air bersih
mulai sulit didapatkan. Penyebabnya adalah kelalaian manusia.
Kandungan
air saat ini memprihatinkan terlebih air yang tercemar karena air
mengandung logam, limbah dan zat kimia yang berbahaya.
Air untuk kehidupan sudah semestinya kita mengelola
air limbah sebelum memasuki badan air. Sesuai dengan siklus hidrologi, jumlah
air di muka bumi adalah konstan. Namun, akibat pencemaran limbah air mengalami
penurunan kualitas hingga tidak dapat dipergunakan. Misalnya di beberapa tempat
air tanah telah mengalami penurunan kualitas akibat perembesan limbah cair
domestik, industri dan pertanian.
Itulah
kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup lainnya dimuka
bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah agar kita mengetahui tentang pecemaran air,
dampak-dampaknya dan cara menanggulanginya.
Bab II
Pembahasan
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
sepertidanau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan
Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air
adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam,
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.
Air biasanya
disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak
bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami
pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun
biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai,
dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status
ekologi air.
Danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan
manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya
sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai
saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi
sebagai objek wisata.
Di
negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air merupakan penyebab
utama gangguan kesehatan manusia/penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
di seluruhdunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia
setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.
Indikator
atau tanda bahwa air di lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau
tanda yang dapat diamati dan digolongkan menjadi :
•
Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat
kejernihan air, perubahan suhu, warna, dan adanya perubahan bau atau rasa.
•
Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat
kimia yang terlarut (perubahan pH).
•
Pengamatan biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme
yang ada dalam air, terutama ada tidaknya patogen.
Penyebab
Pencemaran Air
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
·
Sampah organik seperti air
comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air
yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak
parah terhadap seluruh ekosistem.
·
Industri membuang berbagai
macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien
dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat
juga mengurangi oksigen dalam air.
Akibat
Pencemaran Air
1.
Terganggunya kehidupan
organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O2) yang dapat
menyebabkan kematian.
2.
Terjadinya ledakan ganggang
dan tumbuhan air (eurotrifikasi)
3.
Pendangkalan dasar perairan
4.
Tersumbatnya penyaring
reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
5.
Dalam jangka panjang adalah
kanker dan kelahiran cacat
6.
Akibat penggunaan pastisida
yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh
serangga dan maskhluk berguna terutama predator
7.
Kematian biota kuno, seperti:
plankton, iank, bahkan burung
8.
Kekurangan sumber air
9.
Mutasi sel, kanker, dan
leukimia
Cara Mengatasi Pencemaran Air yang
Efektif
·
Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang belum
tercemar.
Sumber air yang masih bersih
hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya. Jangan sampai ikut tercemar, karena
jika sudah tercemar akan sulit membersihkannya.
·
Menanam tanaman-tanaman berkayu tebal.
Tanaman-tanaman yang berkayu tebal
adalah tanaman yang dapat menyerap air dengan baik. Dengan begitu, persediaan
air tanah mencukupi dan sumber air bersih dapat terjaga.
·
Tidak membuang sampah ke sungai.
Jika sampah yang dibuang dari satu
rumah tangga masuk ke sungai saja sudah mengotori sungai. Bagaimana halnya jika
setiap rumah tangga yang ada di Indonesia membuang sampah rumah tangga mereka
ke sungai. Sungai menjadi sangat kotor dan tercemar. Pendangkalan sungai pun
terjadi yang akhirnya dapat menyebabkan banjir. Banjir mengalirkan air tercemar
ke kawasan pemukiman yang dapat menyebabkan wabah penyakit, seperti diare,
penyakit kulit, dan lain sebagainya.
·
Mendaur ulang semua sampah yang bisa didaur ulang.
Sampah yang bisa didaur ulang
usahakan untuk didaur ulang. Tidak membuangnya ke sungai atau got. Hal ini
dilakukan agar perairan di sekitar masyarakat tidak tercemar. Jika tercemar,
biasanya menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini sangat menganggu masyarakat dalam
menjalankan aktivitas mereka.
·
Penyuluhan pembuangan limbah industri.
Industri-industri yang mengeluarkan
limbah cair hendaknya diberi penyuluhan agar mereka melakukan pengolahan limbah
sebelum dibuang ke sungai. Ini perlu pengawasan ketat dari pemerintah karena
sampai saat ini, masih banyak Industri-industri yang membuang limbah cairnya
begitu saja ke sungai. Mereka tidak menghiraukan dampak yang akan timbul pada
masyarakat yang hidup di area tersebut.
·
Penyuluhan bagi pengguna transportasi laut.
Bagi masyarakat pengguna
transportasi lautan hendaknya diberikan penyuluhan agar memastikan kendaraan
mereka tidak bocor agar tidak mencemari air laut.
·
Peraturan yang tegas kepada para pengusaha minyak.
Peraturan tersebut dibuat agar tidak
membuat kilang minyak dekat pemukiman penduduk. Kilang-kilang minyak hendaklah
didirikan sejauh mungkin dari kawasan pemukiman, agar tidak membahayakan
masyarakat sekitar. Jika terjadi kebocoran minyak yang mencemari laut, maka binatang-binatang
laut akan terganggu ekosistemnya.
·
Pemerintah hendaknya membuat peraturan yang tegas
untuk pembuangan limbah beracun.
Dengan peraturan yang ketat, maka
para pengusaha akan berpikir berulang kali untuk membuang limbah cairnya begitu
saja. Pengolahan limbah yang mahal sudah menjadi risiko mereka sebagai
pengusaha. Maka jika Anda akan mendirikan sebuah industri, buatlah industri
yang ramah lingkungan. Selain lebih murah, Anda pun tidak akan dibenci oleh
masyarakat dan lembaga-lembaga pencinta lingkungan.
Bab III
PENUTUP
Kesimpulan
Kita harus
menggunakan air seperlunya dan tidak menggunakan air yang tercemar untuk
kebutuhan dan keperluan sehari-hari karena di dalamnya terkandung zat-zat yang
sangat berbahaya.Pencemaran air akan terus ada, namun kita dapat menanggulangi
dan mengurangi jumlah pencemaran air.
Saran
Agar polusi
air tak ada lagi, saran kami adalah:
·
Sebaiknya kita harus berhati-
hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang terpolusi dan ada yang
tidak.
·
Jagalah air di lingkungan
rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
·
Jangan membuang sampah ke
sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran
air.
·
Hindari pemakaian obat
pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.
·
Jangan membuang sampah
kesungai, dan jika terjadi penimbunan sampah di sungai akan mengakibatkan
banjir